Selamat Membaca Semoga Bermanfaat

Senin, 14 September 2015

Mengenal Lebih Dekat dengan Filsafat

Refleksi ini merupakan refleksi pertama saya pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam refleksi ini saya menggunakan sumber perkuliahan filsafat oleh Prof.Dr.Marsigit,MA pada 8 September 2015. Mesipun saya pernah mempelajari filsafat semasa S1, tetapi saya disini ingin lebih dekat kembali dengan filsafat. Hal ini yang menjadikan saya mengambil judul “Mengenal Lebih Dekat dengan Filsafat”. Bagaimana cara kita lebih dekat dengan filsafat? Untuk mendekati filsafat tentu ada adabnya atau tata cara belajar filsafat. Sebelum membahas adap belajar filsafat,apa pengertian filsafat sebenarnya? Filsafat adalah olah pikir yang masih terbuka spiritualnya. Saya juga belajar bahwa fondasi filsafat adalah spiritual. Berdasarkan perkuliahan filsafat, saya belajar berfilsafat yang benar adalah kita harus kembali ke diri kita. Siapa kita, apa agama kita, bangsa kita apa? Maka sebagai orang timur kita harus bisa meletakkan spiritual sebagai fondasi dan muara dari filsafat. Maka setinggi-tingginya filsafat harus masih dalam kerangka spiritual.Dalam kehidupan saya belajar bahwa filsafat dan spiritual saling berhubungan satu sama lain. Spiritual berhubungan pula dengan kemampuan intelektual manusia. Manusia dengan kemampuan spiritual yang berkembang dengan baik pada umumnya akan mempengaruhi kemampuan intelektual dan emosi mereka. Terutama dalam mengatur emosi kita. Melalui spiritual kita bisa semakin membangun diri kita secara utuh. oleh karena itu, Adab pertama dalam belajar filsafat adalah membangun koridor spiritual atau pagar spiritual masing-masing kokohkanlah dulu spritual masing-masing dari kita. Contoh dalam membangun pagar spiritual yaitu jika kita belum bisa berdoa dengan khusyuk maka berdoalah didalam hati. Adab kedua adalah Memantangkan diri dari aspek psikologi, kesabaran ketelatenan, dan jaya juang untuk belajar. Tak kalah penting kita mematangkan diri dari psikologi orang dewasa, sebagai orang dewasa yang paling menonjol adalah berani bertanggung jawab atas segala perbuat. Adab ketiga adalah pembangun paradigma belajar yaitu belajar itu merupakan proses membangun pengetahuan sehingga terciptanya pengetahuan yang inovatif.
Demikian refleksi yang saya buat,saya harap dapat membantu saya dalam mempelajari filsafat. Terimakasih Prof. atas kesempatan dan ilmu yang sudah Prof. Marsigit bagikan kepada kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar