Senin, 11 Januari 2016

KETIKA PIKIRANKU TAK BERDAYA MENEMBUS RUANG DAN WAKTU




Refleksi ini merupakan refleksi perkuliahan filsafat ilmu yang diampu oleh Prof.Dr. Marsigit, MA pada hari selasa tanggal 1 Desember 2015 pukul 11.10 di GL. 305B. Pada awal kegiatan perkuliahan diawali dengan berdoa. Pertemuan ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya karena para mahasiswa langsung dipersilakan untuk merekam proses perkuliahan. Pertemuan ini merupakan pertemuan yang spesial karena mahasiswa diperbolehkan merekam tes jawab singkat. Pada tes jawab singkat terdapat 55 Soal. Tes ini berbeda dengan tes sebelumnya karena tak ada jawaban yang benar dalam tes ini. Bagaimana bisa tidak ada jawaban yang benar? Ya, memang tidak ada jawaban yang benar karena Prof meminta para mahasiswa untuk mencoret seluruh jawaban dari yang dikoreksi entah pertanyaan yang dijawab ataupun pertanyaanyang dikosongi. “ Semua jawaban dari teman anda dicoret, kata Pak Prof”. Para mahasiswa kebingungan apa yang terjadi dengan tes ini. Mahasiswa risau, gelisah, bingung semua perasaan campur aduk menjadi satu. Prof memberikan penjelasan bahwa beliau telah menyempurnakan metode dengan membuat mahasiswa memperoleh nilai nol semua. Pada kegiatan ini dijelaskan bahwa mahsiswa telah menonton pertunjukan permainan ujian. Mahasiwa terjebak oleh mitos karena pada dasarnya tes jawab singkat itu jawabannya salah. Filsafat bukan hanya sekedar tes jawab singkat. Tes itu hanya mempersiapkan diri dalam belajar filsafat yang bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa yang termakan mitos. Sebenar-benar filsafat merupakan penjelasan atas pertanyaan bukan sekedar menjawab pertanyaan.
Pada dasarnya filsafat merupakan olah pikir, hal ini berkaitan dengan pentingan penjelasan atas jawaban bukan jawaban atas pertanyaan. Hal ini menjadikan filsafat unik dimana sebenar-benarnya dunia dapat digambarkan dalam ikon sebagai idealis dan realis dimana jika keduanya dihubungkan jadilah idealnya realis. Penjelasan mengenai idealisme realis itulah sebenar-benarnya filsafat. Maka menyalahkan semua pertanyaan maka disinilah bentuk penyadaran diri yang dibangunkan untuk para mahasiswa bahwa dunia itu tak seperti itu. Tes jawab singkat tak ada gunanya bagi para filsuf karena filsafat itu merupakan penjelasanmu mengapa kita menjawab seperti itu. Filsafat itu penjelasan yang dapat dipahami oleh orang awam. Penjelasan yang jelaspun terkadang belum jelas bagi orang awam maka penjelasan-penjelasan itu sebenarnya filsafat. Tes jawab singkat ini merupakan titik balik agar mahasiswa terbangun untuk membangun dunia.
Berkenaan dengan membangun dunia melalui belajar menjelaskan idealnya realis Prof Marsigit memberikan gambaran bagaimana kita menjelaskan dunia
Idealinya Realis
Pokok persoalan pada realis walaupun kita membaca buku “realisme” tak akan ketemu apa itu definisi realisme. Idealis jika dijelaskan secara intuisi Realis diluar pikran(nyata) tak ada yang ideal. Ideal itu merupakan turunannya dari perfeksionis(sempurna). Padahal kita tahu bahwa didunia ini tak ada yang sempurna. Misalnya dalam pembelajaran matematika mengenalkan sudut lancip karena ingin mengidealkan realis maka disebutkan bahwa lancipnya agak tumpul sedikit. Padahal didunia ini tak ada yang lancip karena ujung jarum sekalipun merupakan molekul atau atom yang lintasannya melingkar. Walaupun diperbesar sekalipun dengan memakai mikroskop besarnya satu monas lancip pun tak akan pernah menjadi lancip. Lancip itu hanya ada dipikiran secara nyata tidak ada. Matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari tak bisa semata-mata kita meletakkan yang ideal di luar pikiran. Hal yang  harus dilakukan adalah mengidealkan yang tak sempurna. Ketika belajar matematikapun mengidealkan yang tidak ideal maka dengan begitu hidup itu dapat didefinisikan dengan mengidelkan yang realis. Sebagai contoh lain adalah idealnya naik motor dengan memakai helm, jaket surat-surat lengkap, tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas, tidak menyalip dari kiri. Pada kenyataanya kita menyali dari kiri. Dalam hal ini kita sebenarnya mempunyai cita-cita untuk berkendaraan ideal. Setiap yang dilakukan guna mencapai ideal walaupun tak pernah ideal. Sebenar-benar manusia itu hanya berusaha untuk mencapai ideal.
Realitas ideal
Dalam menjelaskan realitas bearti membuat real apa yang ideal. Misalnya seseorang idealnya itu menikah dengan seseorang itu menikah telah merealkan  apa yang ideal. Jika kita membuat rumah berdasarkan gambar, gambar  yang dibuat ideal kemudian divisualisasikan dala bangunan. Membuat gambar menjadikan bangunan telah merealkan apa yang ideal.
Tetapnya perubahan
Dalam diriku yang tetap itu adalah cinta terhadap yang ku cintai. Tetapnya perubahan itu sebenarnya perubahan itu sendiri. Misalnya pertumbuhan dalam arti positif dan negatif. Dari fenomena linear dan siklik maka perjalannanya membentuk kurva seperti matahari mengelilingi bumi maka bumi tak akan pernah menempati suatu tempat yang sama dalam waktu yang berbeda. Ternyata manusi itu diam dalam perputaran. Jika perputaran berhenti maka kita tak akan bisa diam kita akan tercerai berai tersedot keluar angkasa.
Berubahnya ketetapan
Batalnya perjanjian atau berubanya keketapan, bubarnya organisasi, pecahnya wadah,  yugoslavia setelah pemimpinya meninggal dunia maka negara pecah belah terjadi perang antar tetangga.
fatalnya fital
Hidup ini adalah interaksi antara fafal dan vital. Fital itu ikhtiar dan fatal itu takdir. Ikhtiar manusia itu termasuk takdir. Takdir dengan ikhtiar artinya usaha dan doa. fatalnya fital itu merupakan doanya dari pada usaha. Supaya hidup harmoni ikhtianya istiqomah doa juga istiqomah ada dan diteruskan.
Fital fatal
Ikhtiarnya takdir atau ikhtiarnya berdoa. Doa itu perlu diikhtiarkan. Misalnya ikut shalat jamah, membaca takhlil, shalawat.  Ziarah kemakam sebagi bakti murid ke guru.
Daksanya Dewa
Dunia dewa yang berstruktur yang terdiri atas dewanya subjek dan dewanya objek. Sebagai contoh jika para dosen di Suatu Universitas merupakan para dewa maka tentu ada struktur dewa didalamnnya yang membedakan dewa atau dosen yang satu dengan yang lain jika dilihat dari sisi pangkat atau jabatan.
Intensifnya Ekstensif
ekstensif diartikan sebagai keluasan. Jadi dalam mendalami filsafat tidak hanya disini tetapi disitu, diberbagai tempat, ini berarti menyadarkan kita bahwa berpikir haruslah kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun
Pengalamannya Pengalaman
rasio itu adalah pengalaman, ketika rasio tidak sama dengan levelnya di bawah tetapi ketika memandang rasio sama dengan pengalaman maka levelnya naik. Oleh karena itu, pengalamannya pengalaman berarti strutukturnya pengalaman yang multifaced ataupun multidimensi. Selain itu, pengalamannya pengalaman adalah refleksi dari semua pengalaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar