Selasa, 05 Januari 2016

TEKNIK ANALISIS DATA



TEKNIK ANALISIS DATA
Efektivitas PBL dan Open Ended Dipadu Dengan Scientific Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi
Data penelitian yang dianalisis adalah data pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis matematika dan angket motivasi belajar siswa. Data pretest dan angket sebelum perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas eksperimen. Data posttest dan angket setelah perlakuan digunakan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran PBL dan Open Ended yang dipadukan dengan Scientific. Selain itu untuk membandingkan keefektifan model pembelajaran PBL dan Open Ended yang dipadu dengan Scientific ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematika dan angket motivasi belajar siswa. Analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Analisis Deskriptif
Data yang dideskripsikan merupakan data yang diperoleh dari pengukuran pada variabel terikat penelitian. Data tersebut adalah data yang berkaitan dengan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis. Deskripsi data dilakukan dengan cara menganalisis rata-rata, standar deviasi, skor minimum, dan skor maksimum, baik untuk data sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Deskripsi data motivasi belajar berkaitan dengan jumlah skor angket motivasi belajar siswa. Skor angket motivasi belajar akan digolongkan dalam kriteria penskoran sesuai tabel 14 berikut:
Tabel 1.
Kriteria Motivasi Belajar Siswa

Interval
Kriteria
Mi + 1,5 SDi < X ≤ Mi + 3 SDi
Sangat tinggi
Mi + 0,5 SDi < X ≤ Mi + 1,5 SDi
Tinggi
Mi – 0,5 SDi < X ≤ Mi + 0,5 SDi
Cukup Tinggi
Mi – 1,5 SDi < X ≤ Mi  – 0,5 SDi
Kurang Tinggi
Mi – 3 SDi < X ≤ Mi – 1,5 SDi
Rendah
                     (Azwar, 2002: 163)
Berdasarkan tabel 1 di atas, pemberian skor angket motivasi belajar dalam penelitian ini memiliki rentang dari 30 sampai dengan 150. Untuk menentukan kriteria hasil pengukurannya digunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Nilai Mi dan SDi dalam penelitian ini adalah:
Mi = (30 + 150)/2 = 90
SDi = (150 – 30)/6 = 20
2.        Uji Asumsi Analisis
a.       Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas multivariat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji jarak Mahalanobis (. Tahapan untuk melakukan uji ini adalah sebagai berikut:
1)        Menentukan nilai vektor rata-rata () dan invers matriks varians kovarians .
2)        Menentukan nilai  yang merupakan jarak Mahalanobis setiap pengamatan mengunakan rumus sebagai berikut:
 dengan i = 1, 2, 3, …, n.
3)        Mengurutkan  dari yang terkecil hingga terbesar untuk kemudian membandingkan nilainya dengan .
4)        Menentukan nilai  yang didekati dengan , dengan p adalah derajat kebebasan. Menghitung nilai  dapat melihat tabel  atau menggunakan bantuan program microsoft office excel dengan formula  (Stevens, 2009: 598).
5)        Membuat scatterplots dengan axis  dan ordinat , yaitu .
6)        Jika plot membentuk pola garis lurus maka dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal multivariat, sedangkan kelengkungan menunjukkan penyimpangan dari normalitas.
7)        Kriteria pengujian normalitas multivariat menggunakan kriteria   yaitu jika sekitar 50% nilai  (jarak Mahalanobis lebih kecil dari Chi-kuadrat) maka dapat dikatakan bahwa populasi tersebut berdistribusi normal multivariat.

b.      Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok eksperimen mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap keseluruhan variabel dependen atau disebut juga uji homogenitas matriks kovarians. Uji ini dilakukan melalui uji homogenitas Box’s M. Uji statistik Box’s M menggunakan pendekatan distribusi F. Kriteria keputusan yang digunakan yaitu uji asumsi homogenitas multivariat terpenuhi jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.

3.        Uji Hipotesis
a.       Uji Multivariat
1)      Analisis Keefektifan Model Pembelajaran
Kriteria keefektifan model pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari aspek motivasi belajar siswa dikatakan efektif jika jumlah skor angket motivasi belajar siswa lebih dari 108. Kriteria kefektifan model pembelajaran yang ditinjau dari dan kemampuan berpikir kritis matematika dikatakan efektif  jika jumlah nilai tes kemampuan berpikir kritis matematika siswa lebih dari 45. Berdasarkan interval yang dikemukakan oleh Azwar (2002:163), skor angket 108 termasuk dalam kriteria tinggi dan nilai 45 untuk tes prestasi dan kemampuan berpikir kritis termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Uji hipotesis yang akan dilakukan untuk menguji keefektifan model pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)      H0:  
Ha:
b)      H0:
Ha:
c)      H0:
Ha:
d)     H0:  
Ha:  
Keterangan:
      :  mean (rerata) kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran PBL dengan menggunakan pendekatan scientific.
      :  mean (rerata) motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran PBL dengan menggunakan pendekatan scientific.
      :  mean (rerata) kemampuan berpikir kritis salah pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Open Ended dengan menggunakan pendekatan Scientific.
      :  mean (rerata) motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Open Ended dengan menggunakan pendekatan Scientific.

Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah uji one sample t-test. Uji one sample t-test dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 untuk melihat keefektifan masing-masing model pembelajaran terhadap motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


Keterangan:
     : nilai rata-rata yang diperoleh
    : nilai yang dihipotesiskan
      : standar deviasi sampel
     : banyak anggota sampel
Kriteria pengujian setiap hipotesis adalah H0 ditolak jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.

2)      Menguji Kesamaan Mean Dua Kelompok dengan MANOVA
Sebelum menguji model pembelajaran mana yang lebih efektif, terlebih dahulu diuji apakah antara kedua model pembelajaran tersebut terdapat perbedaan rerata atau tidak. Analisis sebelum perlakuan bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan kemampuan awal antara kedua kelompok sampel sebelum diberikan perlakuan. Analisis setelah perlakuan bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan keefektifan antara kedua kelompok sampel setelah diberikan perlakuan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Keterangan:
  :  mean (rerata) motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan Scientific.
  :  mean (rerata) motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Open Ended dengan pendekatan Scientific
  :  mean (rerata) kemampuan berpikir kritis matematika pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan scientific.
  :  mean (rerata) kemampuan berpikir kritis matematika pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Open ended dengan pendekatan scientific.
Statistik uji yang akan digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah uji two-group MANOVA dengan rumus sebagai berikut:
                   (Stevens, 2009: 151)
Keterangan:    
  T2 : Hotelling’s Trace
  n1 : banyak subyek pada kelompok pertama
  n2 : banyak subyek pada kelompok kedua
    -  : selisih vektor rata-rata kelompok pertama dan kelompok kedua
  S-1 : invers matriks varians kovarians.
Setelah memperoleh nilai T2 (Hotelling’s Trace), selanjutnya nilai tersebut ditransformasikan untuk memperoleh nilai distribusi F melalui rumus:
                                                  (Stevens, 2009: 151)
dengan p adalah banyaknya variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah H01 ditolak jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0.

b.      Uji Univariat
Setelah mengetahui bahwa terdapat perbedaan antara kedua model pembelajaran PBL dan Open Ended pendekatan scientific), maka dilakukan uji univariat untuk mengetahui mana yang lebih efektif dari kedua model pembelajaran tersebut. Uji univariat sebagai uji lanjutan dalam penelitian ini menggunakan uji t-Bonferroni. Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut:
1)      H02:
Ha2:
2)      H03:
Ha3:
Statistik uji yang digunakan untuk menguji kedua hipotesis di atas adalah sebagai berikut:
                    (Stevens, 2009: 147)

Keterangan:
 : nilai rata-rata sampel I
: nilai rata-rata sampel II
 : varians sampel I   
 : varians sampel II
n1 : banyak anggota sampel I
n2 : banyak anggota sampel II

Kriteria pengujian untuk statistik uji di atas adalah H02 dan H03 ditolak jika  .

1 komentar: