Minggu, 20 Desember 2015

MENYUSUN LATAR BELAKANG



Sumber: Pertemuan ke-3 pada Selasa, 22 September 2015 Perkuliahan Metodologi Penelitian oleh Dr. Heri Retnawati 

Pada ini saya belajar mengenai bagaimana membuat latar belakang yang baik. Dalam menyusun latar belakang, hal yang paling utama adalah masalah. Masalah yang ada merupakan sebab terjadinya latar belakang. Lalu, apa yang dimaksud dengan masalah? Masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Saya akan mencoba menyusun latar belakang melalui definisi masalah yaitu adanya kenyataan dan adanya harapan dan saya mencoba untuk memberikan suatu solusinya. Secara rinci akan diulas sebagai berikut:

PERMASALAHAN 1:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi pada Pendekatan Scientific dipadu dengan PBL untuk meningkatkan Prestasi Akademik dan Kemampuan Berpikir Kritis
Kenyataan
Harapan
Solusi
1.    Buku paket menjadi satu-satunya sumber belajar
2.    Karakteristik siswa berbeda-beda
3.    Berdasarkan hasil observasi RPP yang dibuat tidak sesuai dengan pelaksanaan
4.    Siswa kurang tertarik belajar matematika karena matematika dianggap pelajaran yang susah
5.    Pembelajaran masih didominasi oleh guru
6.    Berdasarkan observasi, prestasi siswa dalam pelajaran matematika rendah
7.    Berdasarkan observasi, kemampuan berpikir kritis perlu ditingkatkan.
8.    Kurangnya variasi cara pembelajaran matematika
9.     Pada kurikulum 2013, Pendekatan pembelajaran menggunakan scientific, tetapi belum terlaksana
1.   Guru dapat memfasilitasi siswa dengan cara membuat perangkat pembelajaran  belajar sesuai dengan kebutuhan siswa.
2.   Guru perlu menyusun RPP sendiri
3.   Perlu dibuat suatu metode pembelajaran agar mampu membuat siswa merasa tertarik dengan matematika
4.   Sesuai dengan 2013, siswa dituntut aktif bukan guru yang aktif, jadi perlu pembelajaran yang dirancang dengan melibatkan siswa aktif
5.   Prestasi belajar perlu ditingatkan
6.   Kemampuan berpikir kritis perlu ditingkatkan
7.   Menggunakan pendekatan scientific.
Perlu dikembangkan  Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk menunjang pembelajaran yang mendukung karakteristik siswa. Dipilihnya Pendekatan scientifik karena sesuai dengan kurikulum 2013 yang menyebutkan bahwa pembelajaran dengan mengunakan pendekatan scientifik. Pada kasus ini scientific dipadu dengan PBL harapannaya siswa menjadi lebih tertarik dengan matematika karena PBL menyajikan pembelajaran melalui masalah yang nantinya bisa disesuaikan dengan kondisi siswa.  PBL juga diduga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan adanya pengembangan perangkat diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa.





















PERMASALAHAN 2:
Keefektifan Pendekatan Scientific dipadu dengan Problem Solving dan Pendekatan Scientific dipadu dengan Open Ended ditinjau dari peningkatan prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kreatif.
Kenyataan
Harapan
Solusi
1.    Pembelajaran masih banyak menggunakan pembelajaran langsung
2.    Pembelajaran matematika masih tergolong abstrak bagi siswa
3.    Prestasi siswa masih rendah
4.    Kemampuan pemecahan masalah masih rendah
5.    Kemampuan berpikir kreatif masih rendah
6.    Sumber pembelajaran masih sekedar menggunakan buku paket
7.    Pada kurikulum 2013, Pendekatan pembelajaran menggunakan scientific, tetapi belum terlaksana
1.    Perlu dibuat pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa
2.    Prestasi belajar siswa meningkat
3.    Kemampuan pemecahan masalah tinggi
4.    Kemampuan berpikir kreatif tinggi
5.    Perlu sumber belajar yang sesuai karakteristik siswa
6.    Pendekatan scientific yang sesuai dengan aturan perundang-undangan dapat diaplikasikan
Pendekatan pembelajaran merupakan sesuatu yang penting. Pendekatan yang digunakan tentunya pendekatan yang sesuai dengan karakter dari siswa. Pendekatan pembelajaran yang beranekaragam dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang tentunya disesuaikan dengan karakter dan materi pembelajaran. Penguunaan pendekatan pembelajaran diharapkan menunjang prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kreatif. 

PERMASALAHAN 3:
Analisis Prestasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah ditinjau dari Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
Kenyataan
Harapan
Solusi
1.    Adanya perbedaan kurikiulum yang digunakan dalam satuan pendidikan
2.    Berdasarkan hasil observasi, prestasi belajar siswa dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 masih rendah.
3.    Kemampuan pemecahan masalah pada siswa dengan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 masih perlu ditingkatkan
4.    Belum adanya perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menggunakan  kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006
1.    Walaupaun ada perbedaan penggunaan kurikulum disatuan pendidikan prestasi siswa tetap maksimal
2.    Prestasi belajar siswa meningkat dengan adanya kurikulum 2013.
3.    Kemampuan pemecahan masalah lebih baik adanya kurikulum 2013.
4.    Kurikulum 2013 lebih meningkatkan keaktifan siswa dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui pendekatan scientific dibandingkan dengan kurikulum 2006. Karena kurikulum 2013 pada dasarnya merupakan pembeaharuan dari kurikulum 2006. Harapan dari pembeharuan kurikulum tentunya prestasi belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa juga lebih baik.
Perlu dianalisis mengenai hasil belajar siswa  dan kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari kurikulum 2006 dan kurikulum 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar