Refleksi ini merupakan
refleksi pertemuan ke-6 perkuliahan Metodologi Penelitian dengan Dr. Heri
Retnawati pada hari selasa, 13 Oktober 2015 pukul 07.30 sd 10.00 di ruang PPG 1
lt.2 Lab FMIPA UNY. Pada perkuliahan ini membahas mengenai kajian pustaka dan
kerangka berpikir.
A. Pengertian Variabel
Menurut wagiran
variabel merupakan konstruk atau sifat yang diteliti. Jika kita melakukan
pengamatan hanya satu karakteristik pada subjek
B. Klasifikasi Variabel
1.
Menurut
Fungsinya variabel dapat dibedakan :
a. Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Variabel tergantung yaitu kondisi atau karakteristik yang
berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti
variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain,
karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel
terpengaruhi. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, Kriteria,
Konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Variabel terikat.
b. Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau
karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka
untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Karena fungsi
ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel
lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel ini juga
sering disebut sebagai variabel Stimulus, Prediktor, antecendent.
c. Variabel Intervening
Variabel
intervenig adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan Variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel
penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen,
sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel dependen.
Variabel
Intervening juga merupakan variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu
dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau
hubungan pengaruh dan terpengaruh.
d. Variabel Moderator
Dalam
mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena
fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta memperjelas hubungan
bebas dengan variabel tergantung.
e. Variabel Kendali
Yaitu yang
membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini
berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan
variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas
ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung.
2.
Menurut
datanya, variabel dapat dibedakan :
a. Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan
berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat diskret dan saling
pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang
lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan.
b. Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam
atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya
diberi angka 2, lalu di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya.
c. Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di
dalam pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang
sama. Contoh: variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap
sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan sebagainya.
d. Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya
mempunyai nol mutlak.
3.
Menurut Skala Nilainya, variabel dapat dibedakan
menjadi :
a. Variabel
kontinu yaitu
variabel yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu.
Misal Tinggi-sedang, satu sampai dengan tujuh.
b. Variabel
Kategoris yaitu
variabel yang memiliki nilai berdasarkan kaegori tertentu (skala nominal)
Contoh: Sikap Baik-buruk.
4.
Menurut Perlakuannya, variabel dapat
dibedakan menjadi :
a.
Variabel aktif yaitu variabel-variabel yang dimanipulasi
untuk keperluan penelitian eksperimen.
b.
Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi untuk
keperluan riset, contoh: Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
C. Pengukuran Variabel
Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran
itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas. Untuk
dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana
ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan
kepada penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat konsep
penelitiannya. Proses pengukuran mengandung 4 kegiatan pokok sebagai berikut :
1.
Menentukan indikator untuk dimensi – dimensi variabel
penelitian.
2. Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini
dapat berupa item (pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya.
3. Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam
pengukuran, Apakah tingkat ukuran nominal, ordinal interval atau ratio dan
4.
Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai
kriteria alat pengukuran yang baik.. Alat pengukur yang baik, apabila alat
pengukur itu dapat mengungkapkan realita itu dengan tepat. Oleh karena itu
dalam pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut adalah berdasarkan
indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau akan mengukur intelegensi harus
mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang intelegen tersebut.
D. Kesimpulan
Konsep adalah suatu kata atau lebih
yang menggambarkan suatu gejala atau suatu ide (gagasan) tertentu. Baley
menyebutnya sebagai mental image atau persepsi.
Konstruk adalah konsep yang mempunyai tingkat abstraksi
tinggi karena kita tidak dapat secara langsung apa yang digambarkan konsep itu.
Variabel adalah konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum.
Variabel adalah konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum.
Daftar
Pustaka
Narbuko,C., Achmadi, A,H. 2004 . Metodologi
Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara
Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian.
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
AlfaBeta
http://damayantihilda4.wordpress.com/2013/04/14/variabel-penelitian-dan-definisi-operasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar