Jumat, 25 Desember 2015

VALIDITAS DAN REABILITAS



Validitas Instrumen
Validitas instrumen merupakan ketepatan mengukur apa yang seharusnya diukur melalui item-item pada instrumen. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir kritis dan prestasi serta angket motivasi belajar siswa. Validitas yang digunakan untuk instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir kritis adalah validitas isi. Bukti validitas isi (content validity) dilakukan dan didapatkan dengan cara meminta pertimbangan ahli (expert judgement) yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, yaitu dua dosen Universitas Negeri Yogyakrta. Validitas isi instrumen mengacu pada sejauh mana item instrumen mencakup keseluruhan situasi yang ingin diukur. Validitas isi instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir kritis matematika dapat diketahui dari kesesuaian instrumen tes tersebut dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Validitas yang digunakan untuk instrumen angket motivasi belajar adalah validitas isi dan validitas konstruk (construct validity). Validitas isi instrumen angket motivasi belajar dapat diketahui dari kesesuaian instrumen angket motivasi belajar yang telah dikembangkan dengan kisi-kisinya. Setelah instrumen yang dibuat mendapat persetujuan dari para ahli, instrumen angket motivasi belajar diujicobakan pada siswa. Uji coba instrumen bertujuan untuk memperoleh bukti validitas konstruk. Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konstruk teoretik yang hendak diukur. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dilakukan analisis faktor (exploratory factor analysis). Instrumen yang dianalisis faktor adalah angket motivasi belajar siswa. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0. Langkah-langkahnya menurut Stevens (2009: 325-330) adalah sebagai berikut:
a.       Mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor menggunakan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Kriteria analisis faktor dapat dilanjutkan apabila nilai KMO MSA lebih dari 0,5.
b.      Menentukan ada tidaknya korelasi antar variabel dengan menggunakan uji Bartlett’s tes of sphericity dengan pendekatan chi-square pada signifikansi 0,005, maka diasumsikan terdapat korelasi antar variabel serta penggunaan analisis faktor memiliki dasar yang benar  dan dapat dilanjutkan.
c.       Memastikan nilai matriks anti image correlation lebih kecil dari 0,5 dan angka koefisien korelasi yang berada pada off diagonal. Jika nilai anti image correlation kurang dari 0,5 maka item tersebut harus dikeluarkan dari analisis faktor.
d.      Memastikan jumlah faktor (component) yang terbentuk pada eigen value yang lebih besar dari 1 berdasarkan tabel Total Variance Expalined.  Tabel tersebut menunjukkan persentase varian konstruk ukur yang dapat dijelaskan oleh pembagian faktor atau component. Apabila eigen value di bawah 1 maka tidak dapat digunakan dalam menghitung jumlah faktor (component) yang terbentuk.
e.       Menginterpretasi faktor dengan menggunakan korelasi komponen variabel (faktor loading) yang terbesar dalam magnitudo mutlak menggunakan faktor rotation dengan metode varimax terbukti berhasil sebagai pendekatan analitik untuk mendapatkan rotasi orthogonal suatu faktor. Jika item-item dikelompokkan mulai dari yang memiliki nilai korelasi tertinggi terhadap faktor (component) yang dibentuknya dibandingkan dengan faktor (component) lainnya, maka item-item tersebut benar-benar berada dalam faktor itu.

Estimasi Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran yang ditampilkan dalam koefisien reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan keabsahan atau kekonsistenan suatu instrumen. Dalam mengestimasi koefisien reliabilitas digunakan Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
   : koefisien reliabilitas instrumen
    : banyaknya item tes
   : varian skor peserta didik pada suatu item tes
  : varian skor total
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0. Hasil analisis nilai koefisien reliabilitas untuk angket motivasi belajar, pretest, dan posttest kemampuan pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi.
Jika memungkinkan untuk memberikan tes berulang-ulang terhadap siswa dengan menggunakan instrumen yang sama, maka tentu akan menghasilkan hasil tes yang bervariasi. Bervariasinya skor tes yang diperoleh berkaitan dengan tingkat reliabilitas tes. Reliabilitas yang kecil pada umumnya mengindikasikan perbedaan yang mencolok pada skor tes siswa, sebaliknya reliabilitas yang besar cenderung berakibat pada variansi yang kecil. Walaupun pada prakteknya jarang untuk melakukan tes yang sama secara berulang-ulang pada siswa, namun memungkinkan untuk mengestimasi besarnya variansi sebagai akibat pemberian tes tertentu. Nilai dari estimasi tersebut dikenal sebagai SEM (Standart Error Measurement) yang dapat dihitung dengan menerapkan rumus:
          (Nitko & Brookhart, 2011: 76)
Keterangan:
          SEM : Standar Eror Measurement
                   : standar deviasi skor tes
                 Reliability coefficient : koefisiean  reliabilitas        
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program microsoft office excel

1 komentar:

  1. Bukti validitas isi (content validity) dilakukan dan didapatkan dengan cara meminta pertimbangan ahli (expert judgement) yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, yaitu dua dosen Universitas Negeri Yogyakrta? Kenapa harus dosen UNY?

    BalasHapus